Hirarki Pengendalian Risiko K3​

Hirarki Pengendalian Risiko K3​

Hierarki Pengedalian Risiko K3

Apa saja sih urutan pengendalian risiko? Ikuti terus postingan ini ya.

01. Eliminasi

Eliminasi berarti menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja. Misalnya saja ketika di tempat kerja kita melihat ada oli yang tumpah atau berceceran, maka sesegera mungkin kita hilangkan sumber bahaya ini.

02. Substitusi

Mengganti sesuatu yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan sesuatu yang memiliki potensi bahaya lebih kecil. Contohnya kasusnya adalah mengganti lantai yang berbahan licin ke yang tidak licin,

03. Engineering Control

Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi bahaya. Engineering control kita lakukan apabila proses substitusi tidak bisa dilakukan. Biasanya terkendala dari segi biaya untuk penggantian alat & bahan.

04. Adminitrasi Control

Merupakan pengendalian risiko & bahaya dengan peraturan-peraturan terkait dengan keselamatan & kesehatan kerja yang dibuat. Contohnya adalah dengan melaksanakan inspeksi keselamatan terhadap peralatan secara periodik.

05. Alat pelindung Diri

Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja. Alat Pelindung Diri adalah hierarki pengendalian risiko terakhir dalam K3. Pengendalian ini banyak digunakan karena sederhana & murah.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: www.inductive.co.id & www.ruanghse.com

Media Sosial Kami

Dampak Sengatan Listrik Pada Tubuh Manusia

Dampak Sengatan Listrik Pada Tubuh Manusia

Tubuh manusia adalah konduktor yang baik sehingga arus listrik bisa mengalir dengan mudah. Dikutip dari situs Hydro Quebec, penyedia listrik di Kanada, ada berbagai hal yang bisa terjadi pada organ tubuh ketika tersetrum listrik. Efeknya bisa berbeda-beda & menmiliki risikonya masing-masing, contohnya:

01. Dampak Pada Otot

Arus di atas 10 mA yang mengalir melalui otot-otot fleksor, seperti yang ada di lengan bawah kita yang menutup jari, dapat menyebabkan kontraksi yang berkelanjutan.Arus di atas 10 mA yang mengalir melalui otot-otot fleksor dapat menyebabkan kontraksi yang berkelanjutan. Kita bahkan mungkin tidak dapat melepaskan sumber arus, membuat durasi kontak lebih lama & meningkatkan keparahan akibat tersengat listrik.

02. Dampak Pada Jantung

Kita bisa mengalami henti jantung ketika arus listrik sebesar 50 mA masuk ke dalam tubuh. Arus listrik dari luar tubuh yang melewati jantung dapat mengganggu ritme jantung kita.Detak jantung yang tidak teratur ini dapat bermanifestasi menjadi fibrilasi ventrikel, yang membuat jantung berhenti memompa darah. Kita bisa dengan cepat kehilangan kesadaran & bahkan meninggal dunia jika detak jantung tidak segera dipulihkan.

03. Dampak Pada Kulit

Arus listrik di atas 100 mA meninggalkan bekas di titik-titik kontak dengan kulit. Bentuknya berupa luka kecil, lubang yang hangus atau luka bakar internal yang lebih serius.Sedangkan arus listrik di atas 10.000 mA (10 A) menyebabkan luka bakar serius yang mungkin memerlukan amputasi anggota tubuh yang terkena. Luka bakar ini juga dapat mempengaruhi organ dalam karna panas yang dihasilkan dari resistensi tubuh.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: Kompas.com

Media Sosial Kami

© Copyright Delta Indonesia 2022