APD Untuk Keamanan Proses Pengelasan

APD Untuk Keamanan Proses Pengelasan

APD Untuk Kemanan Proses Pengelasan

Proses Pengelasan adalah pekerjaan yang memiliki risiko yang tinggi. Berikut ini adalah 5 Alat Pelindung Diri (APD) yang perlu digunakan dalam proses pengelasan (welding process ).

01. Pakaian Kerja Las.

Pakaian kerja las berfungsi untuk melindungi seluruh bagian tubuh dari panas & percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, yaitu apron dada & apron lengan yang terbuat dari bahan kulit.

02. Sarung Tangan Las

Sarung tangan las (welding gloves) terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las (spater) & panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.

03. Helm Atau Topeng Las

Topeng las terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.

04. Sepatu Las

Terbuat dari bahan kulit & memiliki sebuah plat baja di bagian depannya, agar bisa melindungi kaki dari kejatuhan benda yang berat & benda tajam. Sepatu ini bersifat isolator untuk melindungi pengelas dari bahaya sengatan listrik

05. Masker Las

Masker berfungsi sebagai alat pelindung pernapasan dari bahaya asap las. Asap las merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia atau pelelehan dari material las. Oleh karena itu dapat membahayakan alat pernapasan manusia.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: www.dlm.co.id

Media Sosial Kami

Ketahui Bahaya K3 di Perkantoran

Ketahui Bahaya K3 Di Perkantoran

Menurut Canadian Centre for Occupational Health and Safety, ada beberapa jenis bahaya yang mungkin dialami karyawan selama berada di lingkungan kerja.

01. Bahaya Fisik

Jenis bahaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah temperatur ruangan yang tidak ideal, kualitas udara di dalam ruangan yang tidak bagus, suara yang terlalu bising, & paparan radiasi, baik dari matahari maupun UV buatan.

02. Bahaya Kimia

Bahaya kimia berasal dari bahan-bahan kimia berbentuk cair, padat, ataupun gas yang berada di tempat kerja (kantor). Bahaya kimia dapat menyebabkan penyakit, kebakaran, maupun kerusakan properti.

03. Bahaya Ergonomi

Bahaya ini berasal dari desain kerja, layout maupun aktivitas yang buruk. Contoh dari permasalahan ergonomi meliputi postur tidak netral, manual handling, layout tempat kerja (kantor), desain pekerjaan, tampilan visual alat elektronik, & lain-lain.

04. Bahaya Biologi

Saat bekerja, karyawan rentan mengalami masalah kesehatan karena penyebab bahaya biologi, di antaranya bakteri, virus, serangga, & hewan. Potensi bahaya lain seperti jamur juga dapat terjadi karena kondisi ruangan yang terlalu lembab.

05. Bahaya Psikososial

Potensi bahaya lain yang kerap diabaikan di tempat kerja yaitu bahaya psikososial. Dalam kelompok ini termasuk bahaya kesehatan karena stres, kekerasan, perundungan, & berbagai perilaku yang mungkin terjadi di tempat kerja (kantor).

06. Bahaya Keselamatan

Bahaya keselamatan ini salah satunya yaitu energi listrik. Menurut International Labour Organization (ILO), ada beberapa bahaya yang berkaitan dengan energi listrik yaitu bahaya kejut listrik, panas yang ditimbulkan energi listrik, & medan listrik.

07. Bahaya Kesehatan

Menurut Canadian Centre for Occupational Health and Safety (CCOHS), salah satu contoh bahaya kesehatan adalah pandemi. Pada masa sekarang, masalah kesehatan seperti pandemi dapat menjadi potensi bahaya di area kerja (perkantoran).

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Safety Starts With You

Sumber: www.platinum.net.id & www.katigaku.top

Media Sosial Kami

Tugas & Tanggung Jawab Operator Gondala

Tugas & Tanggung Jawab Operator Gondala

Apa sebenarnya tugas & tanggung jawab seorang operator gondola agar bekerja di atas gondola tetap terasa aman serta nyaman. Berikut adalah tanggung jawab operator gondola pada bangunan gedung:

01. Menerapkan K3 selama mengoperasikan gondola.

Antara lain: melaksanakan pemeriksaan diri tentang kesehatan & kesiapan sebelum mengoperasikan gondola, mengidentifikasi potensi bahaya & resiko kerja, memeriksa, menggunakan alat pelindung diri, dll.

02. Menerapkan komunikasi yang efektif di tempat kerja.

Antara lain: adalah dengan menginterprestasikan & menyampaikan informasi di tempat kerja, serta menerapkan pencatatan sesuai tugas di tempat kerja.

03. Menerapkan kerjasama di tempat kerja.

Antara lain: adalah mengidentifikasi tujuan & peran dalam kelompok kerja, mengidentifikasi tugas & tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok, melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya dalam kelompok.

04. Mengidentifikasi spesifikasi teknik gondola.

Antara lain: adalah mengidentifikasi kinerja & kelayakan gondola, mengidentifikasi fungsi sistem mekanis gondola, mengidentifikasi fungsi sistem elektris gondola.

05. Melaksanakan pemeriksaan gondola sebelum dioperasikan.

Antara lain adalah melakukan: pemeriksaan bagian atas gedung lokasi konstruksi gondola, pemeriksaan sistem kerja tali baja, pemeriksaan sistem kelistrikan gondola, pemeriksaan perangkat keranjang gondola.

06. Melakukan gerakan dasar gondola.

Antara lain: melaksanakan uji coba motor penggerak & uji coba fungsi “blockstop wire rope”, melakukan uji fungsi pengaman gerakan meluncur, membuat laporan hasil uji coba gerakan dasar pengoperasian gondola.

07. Melaksanakan operasional gondola.

Antara lain: melakukan pemeriksaan kondisi cuaca sebelum mengoperasikan gondola, melakukan pemasangan rambu-rambu kerja, Mengoperasikan system gondola dengan aman sesuai petunjuk pemakaian.

08. Membuat laporan harian operasi.

Antara lain: adalah membuat laporan harian operasi, membuat laporan K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) & menyampaikan laporan kepada atasan langsung.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: www.jurnalsecurity.com & www.surabaya.proxsisgroup.com

Media Sosial Kami

8 APD Bekerja Di Ketinggian

8 APD Bekerja Di Ketinggian

01. Safety Belt

Alat ini mempunyai fungsi yang sama dengan Full Body Harness. Perbedaannya Safety Belt hanya dikaitkan ke bagian pinggang pekerja saja, serta bagian lanyard dikaitkan ke anchor.

02. Full Body Harness

Full Body Harness didesain untuk dapat melindungi semua bagian penting pengguna yaitu panggul, dada, paha, & seluruh bagian tubuh pengguna, sehingga lebih aman saat bekerja di ketinggian.

03. Shock Absorber

Alat ini dikenal juga sebagai alat penahan jatuh dengan fungsi menahan tubuh pengguna ketika jatuh dari ketinggian, mencegah kerusakan, serta mengurangi kekuatan tekanan pada anchor

04. Lanyard

Alat ini berfungsi untuk menahan guncangan bila pekerja terjatuh bebas. Pekerja dapat menggunakan lanyard ini untuk membatasi guncangan saat jatuh bebas dengan panjang maksimum 1,2 meter.

05. Anchor Point

Setiap pekerja harus memastikan bahwa anchor yang tersambung pada lifeline & lanyard harus kuat. Anchor ini harus mampu untuk menahan beban setidaknya 3,5 kN (363 kg) atau setidaknya empat kali berat pekerja.

06. Fall Arrestor

Berfungsi untuk melindungi pekerja ketika sedang melakukan perpindahan tempat (bergerak) secara vertikal. Fall Arrestor (Rape Grab) akan mencengkeram lifeline jika seorang pekerja tiba-tiba terjatuh.

07. Lifeline

Lifeline adalah tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman. Lifeline biasanya dikaitkan pada anchor point. Lifeline dapat dipasang secara vertikal atau horizontal, tergantung kebutuhan.

08. Retractable Lifeline

Alat ini juga memiliki fungsi yang baik, karena akan menarik serta mengunci tubuh pada saat terjadinya tarikan secara tiba-tiba. Oleh sebab itu alat ini harus terpasang pada posisi tubuh dalam keadaan tegak.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: www.hseprime.com

Media Sosial Kami

Tugas Utama Operator Forklift

Tugas Utama Operator Forklift

Tugas Utama Operator Fofklift

Sebenarnya apa saja tugas utama dari seorang operator forklift?

01. Tugas Pertamanya adalah mengoperasikan forklift sesuai kebutuhan perusahaan tempatnya bekerja. Baik itu mengangkat atau membawa barang ke tempat yang sudah ditentukan.

02. Tugas yang kedua adalah membuat laporan kerja setiap hari, baik secara tertulis maupun melalui sarana komunikasi. Seperti laporan kondisi terkini forklift, apa butuh pengantian spare part dll.

03. Tugas berikutnya adalah, memastikan jadwal perawatan forklift secara berkala, hingga mengantar forklift ke lokasi perawatan, agar bisa ditangani oleh teknisi yang tepat.

03. Tugas berikutnya adalah, memastikan jadwal perawatan forklift secara berkala, hingga mengantar forklift ke lokasi perawatan, agar bisa ditangani oleh teknisi yang tepat.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: asheforklift.com

Media Sosial Kami

Alat Keselamatan Kerja Pemadam Kebakaran

Alat Keselamatan Kerja Pemadam Kebakaran

Alat Keselamatan Kerja Pemadam Kebakaran

Apa saja jenis peralatan keselamatan kerja pemadam kebakaran serta fungsinya yang harus digunakan? Berikut penjelasannya.

01. Baju Tahan Panas

Baju ini terbuat dari material khusus agar tahan terhadap panas, yaitu serat akrilik yang dipadukan dengan benang fiberglass serta aluminium. Fungsimya untuk melindungi tubuh pengguna dari suhu panas dari kobaran api.

02. Helm Pemadam Kebakaran

Saat melakukan cara pemadaman api, petugas harus menggunakan helm pelindung. Terbuat dari material yang anti panas serta tahan benturan. Helm ini juga dilengkapi neck protection serta tali pengikat yang tahan panas.

03. Sarung Tangan Pemadam Kebakaran

sarung tangan pemadam kebakaran ini berfungsi untuk dapat melindungi tangan dari suhu panas. Terbuat dari material utama berupa sueder yang tahan panas & api.

04. Sepatu Boots Safety

Sepatu boots safety berfungsi untuk melindungi kaki dari panas api. Selain itu, sepatu boots safety juga dapat mencegah petugas pemadam kebakaran dari kecelakaan, seperti kulit terbakar, terpeleset, atau tertusuk paku.

05. Breathing Apparatus.

Saat berada dalam situasi kebakaran, asap yang tebal bisa membuat petugas berisiko mengalami sesak napas. Peralatan ini berfungsi untuk membantu menjaga pernafasan petugas saat menjalankan tugasnya.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: firefix.id

Media Sosial Kami

Hirarki Pengendalian Risiko K3​

Hirarki Pengendalian Risiko K3​

Hierarki Pengedalian Risiko K3

Apa saja sih urutan pengendalian risiko? Ikuti terus postingan ini ya.

01. Eliminasi

Eliminasi berarti menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja. Misalnya saja ketika di tempat kerja kita melihat ada oli yang tumpah atau berceceran, maka sesegera mungkin kita hilangkan sumber bahaya ini.

02. Substitusi

Mengganti sesuatu yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan sesuatu yang memiliki potensi bahaya lebih kecil. Contohnya kasusnya adalah mengganti lantai yang berbahan licin ke yang tidak licin,

03. Engineering Control

Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi bahaya. Engineering control kita lakukan apabila proses substitusi tidak bisa dilakukan. Biasanya terkendala dari segi biaya untuk penggantian alat & bahan.

04. Adminitrasi Control

Merupakan pengendalian risiko & bahaya dengan peraturan-peraturan terkait dengan keselamatan & kesehatan kerja yang dibuat. Contohnya adalah dengan melaksanakan inspeksi keselamatan terhadap peralatan secara periodik.

05. Alat pelindung Diri

Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja. Alat Pelindung Diri adalah hierarki pengendalian risiko terakhir dalam K3. Pengendalian ini banyak digunakan karena sederhana & murah.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: www.inductive.co.id & www.ruanghse.com

Media Sosial Kami

Dampak Sengatan Listrik Pada Tubuh Manusia

Dampak Sengatan Listrik Pada Tubuh Manusia

Tubuh manusia adalah konduktor yang baik sehingga arus listrik bisa mengalir dengan mudah. Dikutip dari situs Hydro Quebec, penyedia listrik di Kanada, ada berbagai hal yang bisa terjadi pada organ tubuh ketika tersetrum listrik. Efeknya bisa berbeda-beda & menmiliki risikonya masing-masing, contohnya:

01. Dampak Pada Otot

Arus di atas 10 mA yang mengalir melalui otot-otot fleksor, seperti yang ada di lengan bawah kita yang menutup jari, dapat menyebabkan kontraksi yang berkelanjutan.Arus di atas 10 mA yang mengalir melalui otot-otot fleksor dapat menyebabkan kontraksi yang berkelanjutan. Kita bahkan mungkin tidak dapat melepaskan sumber arus, membuat durasi kontak lebih lama & meningkatkan keparahan akibat tersengat listrik.

02. Dampak Pada Jantung

Kita bisa mengalami henti jantung ketika arus listrik sebesar 50 mA masuk ke dalam tubuh. Arus listrik dari luar tubuh yang melewati jantung dapat mengganggu ritme jantung kita.Detak jantung yang tidak teratur ini dapat bermanifestasi menjadi fibrilasi ventrikel, yang membuat jantung berhenti memompa darah. Kita bisa dengan cepat kehilangan kesadaran & bahkan meninggal dunia jika detak jantung tidak segera dipulihkan.

03. Dampak Pada Kulit

Arus listrik di atas 100 mA meninggalkan bekas di titik-titik kontak dengan kulit. Bentuknya berupa luka kecil, lubang yang hangus atau luka bakar internal yang lebih serius.Sedangkan arus listrik di atas 10.000 mA (10 A) menyebabkan luka bakar serius yang mungkin memerlukan amputasi anggota tubuh yang terkena. Luka bakar ini juga dapat mempengaruhi organ dalam karna panas yang dihasilkan dari resistensi tubuh.

Semoga Postingan Ini
Bermanfaat Untuk Anda

Notes: Safety Starts With You
~ Unknown ~

Sumber: Kompas.com

Media Sosial Kami

Tips Bekerja Aman Di Ketinggian

Tips Bekerja Aman Di Ketinggian

Tips Bekerja Aman Di Ketinggian.

Berikut beberapa faktor penting yang harus anda perhatikan, saat akan memulai bekerja pada ketinggian.
  1. Pastikan Anda telah mempunyai Surat Izin Kerja untuk bekerja pada ketinggian.
  2. Dalami serta pahami sistem perlindungan jatuh dengan memakai alat pelindung diri yang pas.
  3. Gunakan Alat Pelindung Diri (diantaranya full body harness, lanyard, serta atau lifeline) dengan benar.
  4. Sebelum mengawali pekerjaan pada ketinggian, pastikan full body harness yang dipakai dalam keadaan baik.
  5. Kaitkan pengait lebih tinggi dari dada anda untuk mengurangi besarnya hentakan saat terjatuh.
  6. Gunakan tangga / scafolding yang standard untuk ke arah tempat kerja yang tinggi.
  7. Saat menggunakan tangga, perhatikan sudut kemiringan & posisi tangga harus stabil.
  8. Bila anda menggunakan scafolding, pastikan sambungan-sambungan pipa scafolding sudah diikat maksimum dimasing-masing ujungnya.

  9. Demikian beberapa tips bekerja aman di ketinggian. Semoga bermanfaat. Sumber: asheforklift.com
Tips Meningkatkan Kualitas Diri Anda

Tips Meningkatkan Kualitas Diri Anda

Tips Meningkatkan Kualitas Diri Anda.

Keberhasilan hidup baik secara finansial & mental ditentukan dengan tingginya kualitas diri anda sendiri. Berikut beberapa cara yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas diri anda.

01. Temukanlah Passion Anda.
Cara pertama yang bisa anda lakukan adalah dengan menemukan passion diri sendiri. Coba pikirkanlah minat & passion yang selama ini ingin anda coba untuk kembangkan.

02. Konsistensi Adalah Kunci.
investasikanlah waktumu dalam pengembangan diri dengan konsisten. Jangan pernah menjadi moody dalam mencapai tujuan, karena proses yang setengah-setengah tak akan menghasilkan apa-apa.

03. Buat Goal Yang Akan Dicapai.
Goal planning akan membuat anda termotivasi, hingga semangat anda akan terpacu. Untuk awal tidak perlu yang terlalu tinggi, karena bagian yang terpenting adalah cara serta strategi dalam mencapainya.

04. Bijak Mengatasi Segala Hambatan.
Dalam prosesnya anda akan menemukan hambatan. Baik dari dalam atau luar diri anda sendiri. Saat berhadapan dengan hambatan ini, jangan lari & meninggalkan semua yang telah Anda lakukan.

05. Carilah Lingkungan Positif.
Lingkungan positif selalu diisi oleh orang-orang positif. Begitupun sebaliknya. Kelilingi diri anda dengan orang-orang yang sukses. Hindari toxic friends yang mengganggu mimpi-mimpi anda.

06. Hargai Setiap Progress Anda.
Rayakan kemenangan kecil dengan memperlakukan diri sendiri dengan baik. Simple saja, berilah rewards pada diri sendiri, ketika anda mampu mencapai goal terkecil sekalipun.

Demikian beberapa tips yang dapat anda terapkan untuk meningkatkan kualitas diri. Tidak ada salahnya jika kita berusaha untuk mempraktikkannya dari sekarang, bukan? jadi, tunggu apalagi? Semangat untuk kita semua. Semoga bermanfaat.

Sumber: www.wananow.id & www.idntimes.com

© Copyright Delta Indonesia 2022