Pelatihan K3 Kolaboratif: Gabungkan HR, Safety Officer, dan Manajemen

Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering kali dianggap sebagai domain eksklusif tim K3 atau HSE (Health, Safety, Environment). Padahal, keberhasilan pelatihan K3 sangat bergantung pada sinergi antar divisi, khususnya HRD, Safety Officer, dan Manajemen Puncak. Di era keterbukaan dan kolaborasi lintas fungsi, pelatihan K3 kolaboratif bukan hanya opsi, tetapi kebutuhan.
Mengapa Harus Kolaboratif?
HRD sebagai Penjaga Kompetensi dan Budaya Perusahaan
HR memiliki akses terhadap seluruh data karyawan: jabatan, risiko kerja, rekam pelatihan.
HR dapat mengintegrasikan pelatihan K3 dalam program onboarding, evaluasi kinerja, dan pengembangan SDM.
Safety Officer sebagai Pengarah Teknis dan Legal
Safety officer memahami risiko spesifik di lapangan.
Mereka mampu merancang konten pelatihan sesuai regulasi (misalnya Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang APD).
Manajemen sebagai Penentu Kebijakan dan Pendanaan
Komitmen manajemen menentukan keberlanjutan program pelatihan K3.
Tanpa alokasi anggaran dan jadwal resmi dari atasan, pelatihan kerap dianggap sekadar formalitas.
Struktur Pelatihan K3 Kolaboratif
Fase 1: Perencanaan Bersama
HR & Safety Officer mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan data kecelakaan, absensi, dan risiko kerja.
Manajemen menyetujui rencana kerja dan anggaran.
Fase 2: Pelaksanaan Terpadu
Safety officer menjadi trainer utama dengan dukungan HR.
HR memastikan pelatihan tercatat dan diikuti seluruh karyawan sesuai jadwal.
Fase 3: Evaluasi & Tindak Lanjut
HR mengevaluasi pengaruh pelatihan terhadap perilaku kerja.
Safety officer memantau perubahan kepatuhan dan risiko.
Contoh Kolaborasi Sukses: Pelindo I
PT Pelindo I menggelar pelatihan K3 terpadu lintas departemen pada 2023, melibatkan HR, Safety Officer, dan Tim Operasional.
Hasil:
Tingkat partisipasi 98%
Penurunan insiden kerja sebesar 30% dalam 6 bulan
Kesimpulan
Pelatihan K3 kolaboratif menciptakan sistem pembelajaran yang lebih inklusif, efektif, dan berdampak luas. Tidak hanya meningkatkan kesadaran keselamatan, tetapi juga membangun budaya kerja yang saling peduli.